Semangat malam, hari ini saya akan sedikit membahas tentang Soe Hok Gie, mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu tentang sosok satu ini, atau malah belum pernah tahu sama sekali?
Oke, untuk yang belum tahu, ada baiknya membaca tulisan saya ini. Jika yang sudah tahu, waktunya anda untuk mengutarakan pendapat anda tentang Soe Hok Gie.
Oh ya, saya mengetahui nama Soe Hok Gie, dari sahabat saya. Dia adalah manusia yang memiliki pemikiran yang kritis, dan menurut saya ada sedikit kemiripan kekritisannya dengan Soe Hok Gie, meskipun sahabat saya ini tidak senekat beliau. Saya sudah lama ingin menonton film Soe Hok Gie,
namun baru bisa menontonnya beberapa hari yang lalu, sejak itu saya selalu memutarnya berulang kali, tidak ada kata "Bosan" yang muncul didalam pikiran saya. Saya hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati "Indonesia memiliki film-film yang mendidik ternyata".
namun baru bisa menontonnya beberapa hari yang lalu, sejak itu saya selalu memutarnya berulang kali, tidak ada kata "Bosan" yang muncul didalam pikiran saya. Saya hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati "Indonesia memiliki film-film yang mendidik ternyata".
Sempat saya berpikir, cerita-cerita film yang lebih tenar adalah film yang merusak moral anak bangsa. Namun saya salah, masih ada film-film yang patut di tonton dan di tiru isi dalam film tersebut, seperti halnya film Soe Hok Gie, yang dibawa dari kisah nyata Soe Hok Gie bersama lingkungannya, terlebih pemikirannya dan jiwa tidak ada kata takut melawan demi kebenaran.
Cerita soal Soe Hok Gie, seorang pemikir yang kritis, pemuda pecinta sastra yang tumbuh dengan buku-buku yang selalu tergenggam ditangannya. Meskipun Soe Hok Gie terlihat garang disaat menantang pemerintah yang menindas rakyatnya. Ternyata Soe Hok Gie adalah pecinta yang romantis, puisi-puisi merdunya mampu membuat para pembaca menjadi luluh karena ketulusan dalam tulisannya itu. Soe Hok Gie adalah salah satu contoh jiwa yang tumbuh menjadi pribadi yang hebat karena buku, kebenaran yang selalu ingin ia tumbuhkan, bukan sebuah pembenaran yang akan mematikan.
Ngomong-ngomong soal Soe Hok Gie, saya memiliki dua sahabat yang saya rasa ada kemiripan kepribadian, pemikiran, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah sahabat saya yang memberi tahu saya tentang film hebat ini. Seorang mahasiswa yang sangat mencintai buku, bangga karena dia tumbuh dengan buku hingga pemikiran-pemikiran kritis tentang politik, spiritualitas, dan lain sebagainya, sahabat saya ini juga sangat jago membuat tulisan yang berbau-bau politik berkat pemikiran kritis juga kepekaannya terhadap dunia politik di indonesia, hingga nampak sekali pribadinya lebih tegap daripada mahasiswa-mahasiswa seangkatannya. Nampak sekali dia tumbuh dengan sesuai ilmu yang sudah dicernanya, hingga di praktekan didunia nyata. Begitupun dengan sahabat saya yang kedua, beliau hampir sama dengan cerita sahabat saya yang pertama, namun bedanya dilain dia adalah pemikir yang kritis tentang politik, beliau juga seorang pecinta sastra seperti Soe Hok Gie. Ya, itulah dua sahabat hebat saya, yang melangkah luas karena buku-buku yang sudah berada dikepalanya. Terpenting pula persamaan Soe Hok Gie dengan sahabat-sahabat saya ini adalah, mereka sangat mencintai sahabatnya.
Film ini juga memperlihatkan betapa pentingnya membaca buku, yang akan membantu manusia untuk tumbuh menjadi pribadi semacam baja dengan otak yang berisikan dunia didalamnya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan kebaikan didalam negri ini adalah, berikan tontonan yang baik untuk para penerus, berikan contoh yang baik untuk para penerus.
Siapa itu penerus? Mereka yang sudah terlahir kedunia, dan mereka yang siap untuk berperang melawan pembodohan.
Siapa itu penerus? Mereka yang sudah terlahir kedunia, dan mereka yang siap untuk berperang melawan pembodohan.
Penasaran dengan filmnya?
Yuk mari di tonton, semoga film ini bermanfaat untuk kita semua:
https://www.youtube.com/watch?v=2S4iKOqWlW0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar