Teman

Sabtu, 28 November 2015

Semakin Manusia Berpikir Semakin Dia Mati

"Semakin manusia berpikir, semakin dia mati.
Semakin dia tidak berpikir semakin dia hidup."- Dhiyrra

Semangat malam sahabat, malam ini kita akan berdiskusi tentang perjalanan pikiran yang sesungguhnya. Saya selalu berkata kepada teman saya "bahwa semakin dia berpikir, dia tidak akan bisa merasakan kehidupan yang sesungguhnya." Namun semua teman saya menolak apa yang saya katakan tersebut.  Logikanya, bagaimana bisa berpikir tidak bisa merasakan hidup, bagaimana bisa menjalani kehidupan tanpa berpikir?"
Ya, memang benar jika hidup itu selalu bersamaan atau berjalan berdampingan dengan pikiran sama halnya dengan waktu. Namun disini, berpikir yang saya maksutkan adalah, menggunakan pikiran dengan sebenar-benarnya. Sehingga tempat berpikir tersebut bukan lagi berpikir dengan memaksa, atau seolah berpikir namun sesungguhnya tidak.
Ya, kita susah untuk membedakan saat berpikir, dan dimana kita disaat tenggelam terbawa arus pikiran lain. Pikiran lain apakah itu?
Pikiran lain yang tercipta dari perasaan iri, emosi, kebencian, kesedihan, kebanggaan, dan lain sebagainya. Sehingga kemurniaan atau keluasan pikiran tersebut menjadi semakin sempit. Kesempitan itulah yang dianggap manusia (Inilah hidup). Padahal apa yang dilakukan itu membuat pikiran manusia-manusia itu semakin mati, yang menyebabkan hidup manusia selalu jauh dengan kedamaian.

Lalu bagaimana cara untuk membuat pikiran itu hidup?

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah, belajar mengendalikan diri. Lalu bagaimana caranya kita bisa mengetahui bahwa kita sudah bisa mengendalikan diri:
1. Anda tidak terpengaruh dengan respon lingkungan terhadap diri anda, terutama respon penolakan diri anda. Sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama didalam dunia kampus, dimana mahasiswa/i membentuk geng, tidak jarang dalam geng-geng tersebut ada beberapa orang yang mengalami bullying, atau penolakan mungkin karena kemiskinan, atau dianggap tidak sederajat dengan mereka

2. Selalu intropeksi diri

3. Mengetahui mana yang harus dilakukan mana yang tidak, lalu dikerjakan sesuai dengan apa yang anda anggap benar (Benar yang sesungguhnya)

4. Merenung, merenung bukan hanya untuk intropeksi diri. Namun mengolah hati dan pikiran agar tetap berjalan beriringan

5. Selalu waspada, sebelum anda melangkah, anda harus benar-benar yakin bahwa apa yang anda kerjakan bukan bersumber dari nafsu anda untuk mendapat atau melakukan sesuatu agar mendapat pujian. Namun, anda melakukan hal tersebut karena memang itu yang harus anda lakukan

6. Menyelesaikan masalah dengan damai, selesaikanlah masalah tanpa adanya emosi yang mengikuti anda dalam menyelesaikan masalah. Namun, selesaikanlah masalah anda dengan penuh kedamaian dan ketulusan untuk meminta maaf atau memaafkan

Cara selanjutnya agar kita bisa membuat pikiran untuk tetap hidup
1. Berpikir positif, dengan cara memasukan ilmu-ilmu yang positif, sehingga pikiran anda akan terbiasa untuk berpikir secara baik

2. Lepaskan ikatan pikiran negatif dengan cara pengendalian diri diatas

3. Selalu memberi pikiran makananan yang sehat, dengan membaca buku, mencari ilmu diluar sekolah atau bangku kuliah, jangan pernah lelah untuk memberi makan pikiran anda. Agar kemurnian yang ada semakin hidup

4. Hindari begadang, kenapa saya menyarankan hindari begadang? Karena begadang adalah salah satu penyebab pikiran kita menjadi melemah karena tidak bisa fokus berpikir, karena kurangnya pikiran anda untuk istirahat. Pikiran dan fisik adalah satu kesatuan, dimana mereka juga membutuhkan waktu untuk istirahat

5. Relaksasi atau meditas, apa gunakanya relaksasi atau meditasi? Dua hal tersebut adalah cara untuk menyegarkan pikiran setelah pikiran anda lelah bekerja, dan membuat pikiran anda juga menjadi rileks.


Ini adalah cara saya untuk membuat pikiran saya berperan sesuai dengan perannya, dan cara itulah agar bagaimana kita bisa merasakan kehidupan yang sesungguhnya.
Teman-teman memiliki cara lain? Yuk, saling berbagi :)

Tidak ada komentar:

Kita Akan Pulang

Sia-sialah perjalanan waktu setiap detik Ketika kita tidak memanfaatkannya dalam jalan yang baik Merugilah kita Umur kita tidak...